Senin, 22 Juli 2013

Keterangan Mengenai Mimpi Bertemu Rasulullah Dan Orang Orang Sholeh

Dalam kitab Isyadur Rabbaniyah bil Futuhatil Ilahiyah oleh Sayyidus Syaikh Ahmad Attijani ra

Beliau mensyarahkan syair hamziah karangan Imam Bushiri,dengan bahar khafif dan qawafi mutlaq bilhamzah,karena huruf rawinya hamzah sebelumnyanya ada huruf radf,

ليته خصني برؤية وجه * زال عن كل من رآه الشقاء

Lai-tahu-khas = faa-ilaa-tun

Shani-biru = mutaf-ilun

Yatiwaj-hin = failaa-tun

Zaa-la'an-kul = faa-ilaa-tun

Liman-ra'a = mutaf-ilun

Husy-syaqaa-uu = faa-ilaa-tun 

Dengan ada tambahan huruf washal di akhir bait arudh nya setelah huruf rawinya yaitu hamzah dan waw sesuai baris dhummah akhirnya

Fadhilat nya

Berkata Wali Qutub Al-Habib Abdullah bin Syihab Tarim,barangsiapa membaca ini 300x tiap malam,niscaya dia akan bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW

Maknanya 

ليته خصني برؤية وجه يعني ليته أراني وجهه الكريم صلى الله عليه وسلم فإنه بسبب رؤيته يزول الشقاء عن كل من رآه 

Berkata Imam Bushiri : Seandainya aku diperlihatkan wajah rasulullah yang mulia itu,karena dengan sebab melihat nya itu hilang segala kesedihan,kegalauan,kesusahan dan kesengsaraan orang yang melihatnya,

ورؤيته صلى الله عليه وسلم في اليقظة واقعة قطعا لا شك في ذلك

Melihat rasulullah pada waktu dalam keadaan bangun adalah kebenaran hakiki,tidak di ragukan lagi kebenarannya

ثم هي نفسها مستحيلة عند أهل الظاهر لأنها عندهم من معاني الآخرة وأمور الآخرة

Kemudian ada juga berpendapat para ulama zahir seperti ulama fiqh,mereka berpendapat tidak bisa melihat Rasulullah dalam keadaan terjaga(bangun) selama berada di dunia,tapi kita bisa melihat beliau di akhirat kelak.

ومن ادعاها من غيرهم كذب فهذا مذهب أهل الظاهر

Ada lagi pendapat yang lebih ekstrim yang mengatakan,seperti para wahabi dan golongan-golongan yang tidak percaya dengan karomah para wali,mereka mengatakan bahwa melihat nabi pada waktu dalam keadaan terjaga(sadar/bangun) di zaman sekarang ini adalah dusta belaka.

قلنا الجواب عن هذا الإنكار أنها وإن كانت من عوالم الآخرة

Kita jawab kata pensyarah dari ini keingkaran:bahwa walaupun keadaan nya itu nanti di akhirat

فهي وافعة لمن اختصه بفضله فهي من جملة الخوارق التي تقع للأولياء

Tapi melihat waktu bangun ini memang terjadi kepada orang yang di khususkan Allah dengan karomahnya,dan karomah ini dari sebagian perkara yang menyalahi adat pada umum nya yang dberikan kepda para wali-wali Allah

هي مشهودة للعامة لا سبيل لإنكارها

Dan karomah ini banyak di saksikan orang-orang di mana-mana,maka tidak ada lagi jalan untuk mengingkari perkara melihat nabi di waktu terjaga,karena memang para wali itu melihat nabi langsung pada waktu terjaga,dan mulhaq bis sahabat

وأما رؤيته صلى الله عليه وسلم في النوم فإنها صحيحة والحديث شاهد بها

"من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل بي"

Adapun melihat nabi di waktu tidur telah sepakat ulama zahir dan batin,mengakui kebenaran nya,dan itu memang sahih,karena ada di riwayatkan imam bukhari dalam sahihnya sebuah hadist

"Siapa yang melihatku waktu ia tidur,maka dia memang melihat aku,karena syaithon tidak bisa menyerupaiku

Qultu

Memahami dari hadist ini,jika seandainya kita bermimpi bertemu dengan guru-guru kita,seperti Abah Guru Sekumpul,Guru Bangil,Guru kasyful Anwar,Guru Seman,Datu Kalampayan,Syaikh Yasin,Sayid Muhammad Almaliki dan lain-lain,maka kita melihat kebenaran bahwa itu adalah mereka yang asli,

Tapi jika kita melihat para wali-wali yang sudah wafat itu waktu dalam keadaan bangun,maka itu tidak bisa di katakan asli,tidak bisa juga dikatakan palsu,

Jika wali yg kita temui waktu bangun itu menyuruh kita menyalahi syari'at,memutus hubungan kekeluargaan,membuat perceraian dengan pasangan,maka itu jelas adalah syaithon,atau jin.

Karena dalam Alqur'an jin pun bisa menyerupai nabi sulaiman dan mengajarkan ilmu-ilmu yang menyalahi syari'at,dan bisa menjadikan suami istri bercerai,hubungan keluarga renggang,dan lain lain.

Jika wali itu menyuruh kita agar mendalami syari'at,menyuruh mengkaji ilmu alqur'an,hadist,fiqh dan tentunya tauhid dan tasawuf,maka itu adalah asli

Adapun melihat rasulullah di waktu bangun,ini tdk bisa terjadi kecuali orang itu lebih dulu selalu bermimpi dengan beliau sehingga terjadi keakraban lewat mimpi,baru bisa melihat di waktu bangun nya,seperti yang terjadi pada para wali-wali,

Adapun jika mengaku-ngaku pernah melihat rasul waktu bangun tanpa ada mimpi sebelum nya,maka itu dusta belaka

Karena hadist nabi menerangkan mimpi dulu,baru bisa melihat diwaktu bangun nya

من رآني في المنام فسيراني في اليقظة

Jadi lewat mimpi dulu,baru nanti diwaktu bangun melihat nya,

Tapi soal mimpi ini jangan di akui terlebih dahulu bahwa kita bermimpi bertemu rasulullah,bisa saja itu tidak benar,jadi kita tanyakan terlebih dahulu kepada ahlinya,atau kiayi yang kita yakini beliau itu adalah wali Allah,silahkan ceritakan  kepada mereka tentang mimpi itu,jangan di sebut-sebut di hadapan khalayak apalagi lewat media sosial seperti facebook atau yang lain.

Rahasiakan lah mimpi anda,jangan sembarang cerita,ceritakanlah kepada Ulama Sholihin yang bisa dipercaya                                                                                                                                                                            Sumber: Ustadz 'Ala Kulli Haal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar